Kamis, 29 Maret 2012
Kesuksesan Organisasi
Kesuksesan organisasi Kordiska ini dilihat dari berbagai tanggapan dari masyarakat dan mampu membawa masyarakat ke dalam jalur dakwah yang benar. Serta mendapatkan respon yang positif di mata masyarakat. Ketika respon positif itu sudah di dapat maka secara otomatis masyarakat akan menganggap bahwa Kordiska mampu mengajak masyarakat dalam mendakwahkan islam.
Alasan memilih KORDISKA
Hasil survei...
Beberapa Alasan memilih UKM Kordiska..karena mereka ingin belajar untuk bisa berdakwah kepada masyarakat tentang islam dan berinteraksi dengan masyarakat serta mampu memecahkan masalah yang ada di masyarakat. Bahkan ada yang memilih Kordiska untuk belajar berorganisasi dengan baik dan mencari pengalaman organisasi...
Beberapa Alasan memilih UKM Kordiska..karena mereka ingin belajar untuk bisa berdakwah kepada masyarakat tentang islam dan berinteraksi dengan masyarakat serta mampu memecahkan masalah yang ada di masyarakat. Bahkan ada yang memilih Kordiska untuk belajar berorganisasi dengan baik dan mencari pengalaman organisasi...
Selasa, 06 Maret 2012
Struktur Organisasi
SUSUNAN PENGURUS
KORDISKA PERIODE 2011-2012
1. Bidang Pengembangan Sumber Daya Warga (PSDW):
2. Lembaga Studi Islam Pembebasan (LSIP):
Pembina Organisasi :
Muhammad Qowim, M.Ag
Pengurus Harian
Ketua Umum : Imam
Attaji
Ketua I : Fahrur Razi
Ketua II : Tri
Suyanti
Sekretaris : Sofwan
Jamil
Bendahara : Ida Fitri
Shobi'ah
Divisi-Divisi:
1. Bidang Pengembangan Sumber Daya Warga (PSDW):
Subhan Yunus (Koord)
Nora Gp
Hery Purwadi
2. Lembaga Studi Islam Pembebasan (LSIP):
Zulkarnain (Koord)
Awan
Anil
3. Bidang Penerbitan
(Kinasih News) :
Choirul Anwar Mukhlis
(koord)
Auline Oktaria
fendy
4. Bidang
Pendampingan Masyarakat (PM) :
Shanty sundari
(Koord)
Rahayu Fitriani
Mahfudz
5. Bidang Anak Asuh :
Icha (Koord)
Reni Fadhila
Lukman adiyaksa
6. Bidang Bank Dai :
Ahmad Nur Ali (Koord)
Idham Chalid
Mawaddah
Kamis, 01 Maret 2012
history
PROFIL
Korps Dakwah Islamiyyah
Sunan Kalijaga (KORDISKA) merupakan unit kegiatan mahasiswa IAIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta yang sekarang berubah menjadi UIN Sunan Kalijaga, dimana kelahiran
KORDISKA diprakarsai oleh BPKM unit Koordinasi Kegiatan Pelayanan Masyarakat
(UKKPM), yaitu pada tanggal 19 November 1989. awal mula kehadiran KORDISKA
dilatarbelakangi oleh kegelisahan dan keprihatinan, akan belum adanya kegiatan
kemahasiswaan (secara kelembagaan) yang secara aplikatif langsung bersinggungan dengan masyarakat.
Sebagai unit kegiatan
kemahasiswaan, orientasi KORDISKA diarahkan untuk menjaring aspirasi mahasiswa
dan memberikan alternatif penyelesaian permasalahan masyarakat dalam berbagai
bentuk kegiatan yang nyata, dan pada akhirnya mampu menciptakan iklim yang kondusif,
ilmiah dan dinamis terhadap keberagamaan yang ada dalam diri masyarakat. Oleh
karena itu prioritas kegiatannya diletakkan pada upaya peningkatan
intelektualitas dan profesionalisme di bidang dakwah dengan penguatan wacana
keislaman dan skill managerial para kadernya dengan tetap pada tingkat potret
diri UIN Sunan Kalijaga serta memperluas jaringan. Diantaranya melalui
pelatihan-pelatihan, ketrampilan rethorika dan jalinan kerjasama untuk
mendampingi kegiatan keagamaan masyarakat.
Sebagai sebuah organ
transformasi sosial, KORDISKA memposisikan dirinya sebagai mitra pendampingan
masyarakat, dengan kejelian membaca dan memetakan persoalan sosial dan dengan
menjunjung tinggi perbedaan dan pluralitas yang menggejala di masyarakat kita.
Maka yang seringkali didengungkan oleh KORDISKA adalah jargon “kemanusiaan”
dengan meminimalisasi laku-laku eksklusif dalam sikap keberagamaan menghadapi
fenomena pluralitas yang mempresentasikan kondisi masyarakat kita. Dengan
jargon “ Dakwah transformatif Humanis Berwawasan Kebangsaan “ KORDISKA berusaha
mengibarkan bendera kemanusiaan dan pluralitas manusia.
VISI
“Terbentuknya
masyarakat yang toleran dan humanis dalam beragama, berbangsa dan bernegara”
MISI
“Menginternalisasikan
dan mentransformasikan nilai-nilai Islam untuk mewujudkan manusia berdaya yang
bisa membawa dirinya secara independen untuk mewujudkan tatanan masyarakat yang
humanis.”
FUNGSI KORDISKA
Dalam eksistensinya
KORDISKA berfungsi :
1. Sebagai wahana interaksi mahasiswa yang
memiliki kecenderungan untuk konsern dilapangan dakwah dan pemikiran keislaman
sehingga dapat dipertemukan dialog wacana dan pertukaran informasi mengenai
dinamika persoalan kemasyarakatan dan kemanusiaan.
2. Memfasilitasi kreatifitas mahasiswa dalam
rangka mengaktualisasikan dirinya dalam mensosialisasikan dan
mentransformasikan nilai-nilai agama dalam konteks kemanusiaan kepada
masyarakat secara konstruktif.
3. Sebagai agen sosial yang siap melakukan
pelayanan dan pembinaan mental-spiritual masyarakat yang mengarah kepada penyadaran
pada bidang agama, sosial budaya dan ekonomi.
KEGIATAN DAN KAPASITAS
KORDISKA sebagai
organisasi mahasiswa, mayoritas warganya memiliki latar belakang agama yang
kuat, tentunya sangat akrab dengan tradisi tafsir dan wacana agama. Sehingga
fungsi laboratorium dakwah mahasiswa cukup representatif diletakkan pada
KORDISKA di UIN Sunan Kalijaga. Dalam hal ini, KORDISKA telah membentuk
Bidang-bidang berupa:
1. Pengembangan Sumber Daya Warga (PSDW).
Mengupayakan
pemberdayaan anggota baik kualitas maupun kuantitas melalui pelatihan-pelatihan
(seperti pelatihan da’i mahasiswa, training management dakwah, AMT dan
lain-lain), kepanitiaan-kepanitiaan, baik tingkat regional maupun nasional dan
pendelegasian pada kegiatan-kegiatan ilmiah, kedakwahan, pendampingan
masyarakat dan pendelegasian pada berbagai training, diskusi dan seminar serta
mengupayakan intensitas anggota terhadap organisasi, eksplorasi dan
pengembangan ide-ide baru yang signifikan dalam bidang dakwah sebagai upaya
menumbuh kembangkan kepekaan anggota baik yang aktif maupun anggota alumni dan
memfasilitasi sekaligus menjadi mediator aspirasi dan kreatifitas anggota dalam
rangka aktualisasi diri. Keseluruhan kegiatan diatas, dimaksudkan untuk
membangun pola kaderisasi dan regenerasi yang berkualitas.
2. Lembaga Studi Islam Pembebesan (L-SIP)
Peneguhan mandat
organisasi atau visi-misi organisasi merupakan keniscayaan untuk menjamin
eksistensi dan arahan organisasi tersebut. Maka sebuah proses dialektika wacana
dan pengguliran issu-issu strategis aktual kebangsaan yang terbingkai dalam
ranah eksplorasi dan elaborasi merupakan sebuah kepastian. Penyediaan
kantong-kantong kritis yang kaya akan ide-ide baru dan kontekstual dalam
menghadapi realitas keumatan diakomodasi oleh lembaga ini. Kegiatan diskusi
rutin dan serentetan acara ilmiah, seperti bedah buku, seminar dan lain
sebagainya, menjadi program kongkrit lembaga ini.
3. Penerbitan
Bidang ini melakukan
pengelolaan wacana sosialisasi dan transformasi wacana issu dakwah yang diusung
KORDISKA, yaitu “Dakwah Transformasi Humanis Berwawasan Kebangsaan”.
Kegiatannya meliputi agenda kerja utama, yaitu ; Penerbitan bulletin Jum’at
(KINASIH), yang dicetak 500 lembar, dan disebarkan di masjid-masjid sekitar
Kampus dan halaqoh-halaqoh keagamaan lain, serta beberapa instansi lain baik
negeri maupun swasta. Penerbitan majalah yang dimaksudkan sebagai upaya
mengangkat issu-issu hangat seputar KORDISKA dan kegelisahan yang terjangkit
disana, serta sebagai media pengkayaan informasi tentang kegiatan-kegiatan KORDISKA
dan media komunikasi bagi anggota, civitas akademika, lembaga jaringan dan
masyarakat pembaca pada umumnya, serta sebagai wahana tersalurnya kreatifitas
tulis menulis anggota.
4. Bank Da’i
Bagaimanapun dakwah
tidak selamanya harus jatuh pada pola “Baru” (Baca; Dakwah bi al-Hal). Akan
tetapi harus ada pola konvensional yang masih relevan untuk dilestarikan, yaitu
pola dakwah Rethoris (Ceramah). Berangkat dari realitas kemasyarakatan yang
masih banyak membutuhkan pola tersebut, maka kami mencoba menyediakan forum
sebagai ajang ekspresi dan aktualisasi bakat anggota yang condong ke sisi
rethorika. Dengan adanya kajian rutin rethorika, diharapkan muncul da’i-da’i
muda mahasiswa yang handal, yang mempunyai kapabilitas dalam bidang rethorika
untuk memperdayakan masyarakat. Dari forum ini muncul sebuah acuan dan rujukan
tentang tata cara dan tekhnik rethorika yang aplikatif.
5. Anak Asuh.
Bergerak dalam kegiatan
pendidikan anak asuh usia pendidikan 9 tahun, terutama dari kalangan keluarga
kurang mampu secara ekonomi. Penanganan tersebut ditambah dengan memberikan
penyantunan kepada anak asuh berupa dana SPP perbulan yang sekarang menjadi
dana tunjangan pendidikan perbulan, perlengkapan sekolah dan lain-lain. Program
ini dimulai sejak bulan juli 1997, insya allah hingga sekarang mencapai masih 6
anak dari keluarga yang kurang mampu di sekitar UIN Sunan Kalijaga (Gajah Wong,
Sapen, Papringan dan Nologaten), selain itu juga mengadakan forum silaturrahim
antara wali anak asuh dengan pengurus untuk meningkatkan jaringan ukhuwah dalam bentuk pengajian dan pendalaman
keagamaan untuk wali anak asuh.
6. Pendampingan Masyarakat
Masalah keterbelakangan
pendidikan dan kerawanan keberagamaan serta kemiskinan yang begitu komplek yang
dirasakan masyarakat menjadi pertimbangan utama dalam gerak bidang pendampingan
desa ini. Bidang ini berusaha untuk melakukan peningkatan kualitas hidup dan
perubahan sikap mental baik individu maupun kelompok sosial dan institusi
kemasyarakatan dalam mencapai tujuan proses pembangunan desa secara sosial
ekonomi maupun rohani. Bentuk kegiatannya meliputi; pengaktifan kegiatan
(Pengajian, pengkajian, dan pendidikan al-Qur’an dan keislaman) di Masjid dari
tingkat anak-anak pemuda sampai ibu-ibu, pengkaderan para Khatib, da’i desa,
pelatihan kewirausahaan dan pemberdayaan home industri serta pengadaan dan
pembenahan sarana-prasarana peribadatan.
Oleh karena itu
KORDISKA tidak hanya berperan serta didalam dunia kampus tetapi KORDISKA sangat
berperan di dalam masyarakat pula sehingga KORDISKA bisa dijadikan sebagai
langkah awal untuk bermasyarakat kelak ketika KKN bahkan setelah pulng pun
sangat dibutuhkan karena sungguh tidak semudah itu untuk masuk didalam
masyarakat tetapi harus memiliki sebuah persiapan yang sangat matang.
Cv : 085643430753 (aji)
ketua umum
087838531818 (fahrur) ketua 1
081392463515 (sofwan) sekretaris
29.02.12
Akhirnya saya bertemu dengan pengurus Kordiska..
untuk masuk UKM ini sangat mudah tergantung kita mau konsisten atau tidak dalam mengikuti UKM ini..
KORDISKA (Korp Dakwah Islam Sunan Kalijaga)
Dibagi menjadi 6 bagian, 3 bagian termasuk intern dan 3 bagian lagi ekstern
Intern:
1. PSDW (Pengembangan Sumber Daya Warga)
2. Penerbitan
3. L-SIP (Lembaga Studi Islam Pembebasan)
Ekstern
1. Anak Asuh
2. PM ( Pendamping Masyarakat)
3. Bank Dai
untuk masuk UKM ini sangat mudah tergantung kita mau konsisten atau tidak dalam mengikuti UKM ini..
KORDISKA (Korp Dakwah Islam Sunan Kalijaga)
Dibagi menjadi 6 bagian, 3 bagian termasuk intern dan 3 bagian lagi ekstern
Intern:
1. PSDW (Pengembangan Sumber Daya Warga)
2. Penerbitan
3. L-SIP (Lembaga Studi Islam Pembebasan)
Ekstern
1. Anak Asuh
2. PM ( Pendamping Masyarakat)
3. Bank Dai
Langganan:
Postingan (Atom)