Kesan saya sangat tertarik dengan PSI karna dengan mempelajari PSI ini saya dapat mengetahui tentang karakteristik Islam secara luas ...--__--...
Jumat, 13 Januari 2012
ISU-ISU AKTUAL DALAM STUDI ISLAM
1. PLUARISME (Kemajemukan)
Sikap
dasar yang harus dikembangkan kita di kehidupan ini yaitu sikap bersedia untuk
menghargai adanya perbedaan masing-masing anggota masyarakat. Perbedaan ini
dipandang sebagai hak fundamental, maka langkah selanjutnya adalah masyarakat
itu sendiri yang menuntut kepada anggotanya untuk menjaga, menghargai dan
menumbuhkan adanya perbedaan itu. Sebab tanpa perbedaan masyarakat itu
cenderung tidak kreatif.
2. HAM dan Gender dalam Studi Islam
Dalam
praktiknya, lapisan masyarakat bawah tampak sekali tidak mempunyai power atau
hak-hak mereka untuk menentukan nasib mereka sendiri. Sehingga dari sini muncul
berbagai penindasan dan pembodohan agar mampu mempertahankan status qounya.
Berbagai penindasan dan pembodohan yang dilakukan oleh kalangan pemodal dan
kaum raja-raja yang berkuasa, maka timbul suatu gerakan yang mendorong mereka
keluar dari belenggu ketertindasan. Disinilah kemudian muncul corak gerakan
seperti pemberontakan radikal atau revolusi sosial yang dilakukan atas
keinginan terbebas dari semua penindasan dan pembodohan tersebut.
3. CIVIL SOCIETY
Istilah
ini dalam kajian keislaman dikenal juga dengan masyarakat madani yaitu masyarakat Islam yang mengacu kepada model
pemerintahan Nabi Muhammad SAW di Madinah.
Masyarakat
madani pada hakekatnya adalah reformasi total terhadap masyarakat tak kenal
hukum Arab Jahiliyah dan terhadap supremasi kekuasaan pribadi seorang penguasa
seperti yang selama ini menjadi pengertian umum tentang negara.
Metode
Tahlily
Metode tafsir yang berusaha untuk
menerangkan arti ayat-ayat al-quran dari berbagai seginya berdasarkan urutan
ayat atau surah dalam mushaf, dengan menonjolkan kandungan
lafadz-lafadznya, hubungan ayat-ayatnya, hubungan surah-surahnya, sebab
diturunkannya hadist yang berhubungan dengannya, pendapat para mufasir
terdahulu yang dilatarbelakangi oleh
pendidikan dan keahlian.
- Kelebihan tafsir ini, membumikan
al-Quran dalam kehidupan manusia, menjadikan ajaran-ajaran al-Quran lebih
praktis dan pragmatis.
-Kelemahan dari tafsir ini, kecenderungan
untuk melegalisasi masalah-masalah sosial budaya yang timbul seiring dengan
perkembangan ilmu. Disamping juga ada potensi ke arah pemaksaan ayat-ayat
al-Quran untuk tunduk pada teori-teori ilmiah.
Metode
Ijmaly
Metode
tafsir yang menafsirkan ayat al-Quran dengan cara yang singkat dan global,
tanpa uraian panjang lebar tanpa menyinggung hal-hal selain arti yang
dikehendaki.
- Kelebihan tafsir ini yaitu dapat dikonsumsi secara merata oleh berbagai
lapisan dan tingkatan kaum muslimin dan bermanfaat untuk mengetahui makna ayat
secara glabal
-Kelemahan tafsir ini yaitu karena
uraiannya yang terlalu singkat sehingga tidak bisa diharapkan untuk menguak
maksud ayat secara luas dengan berbagai aspek sesuai dengan perkembangan
zaman,.
Metode al-Muqarin
Metode tafsir yang menafsirkan ayat al-Quran dengan cara membandingkan
antara ayat dengan ayat atau antara ayat dengan hadist baik dari segi isi
maupun redaksi atau antara pendapat-pendapat
para ulama tafsir dengan menonjolkan
segi-segi perbedaan tertentu dari obyek yang dibandingkian.
Metode al-Mawdhu’y
Metode tafsir yang menafsirkan ayat al-Quran
dengan cara menghimpun seluruh ayat-ayat al-Quran yng berbicara tentang sesuatu
masalah atau tema (mawdhu’) serta mengarah kepada suatu pengertian dan satu tujuan, sekalipun ayat-ayat itu
(cara) turunya berbeda, tersebar pada
berbagai surat dalam al-Qur’an dan
berbeda pula waktu dan tempat turunya.
PENDEKATAN DALAM STUDY ISLAM
- PENDEKATAN NORMATIF
Merupakan sebuah pendekatan yang
lebih menekan kepada aspek normatif dalam ajaran Islam sebagaimana terdapat
dalam al-Quran maupun As-Sunnah. Pendekatan ini berkaitan dengan dengan tafsir,
sunnah dan keilmuan naqli seperti fiqh, kalam dan tasawuf. Pendekatan ini tidak
dapat berdiri sendiri, namun harus dipandu dengan pendekatan lain khususnya
sosial humaniora dan kealaman.
- PENDEKATAN SEJARAH
Perspektif ini mencoba memahami
Islam dalam sejarah turunnya dan penyebarannya sebagai realitas sosial yang
berada dalam kontek sosial dan oleh karenanya ia berinteraksi dengan raelitas
masyarakat pada masa itu.
Berikut ini beberapa pengertian
dan makna sejarah, hasil formulasi pemikiran Muqowim tentang study Islam :
a.
Sejarah bukan mitos
b.
Sejarah buka filsafat
c.
Sejarah bukan ilmu alam
d.
Sejarah itu ilmu tentang
manusia
e.
Sejarah itu ilmu tentang
waktu
f.
Sejarah itu ilmu tentang
sesuatu yang mempunyai makna sosial
g.
Sejarah itu tentang sesuatu
yang tertentu
5 tahap dalam penelitian sejarah
:
a.
Pemilihan topik
b.
Pengmpulan sumber
c.
Verifikasi
d.
Interpretasi
e.
Penulisan
- PENDEKNATAN SOSIOLOGI dan ANTROPOLOGI
Fokus pendekatan sosiologi dalam
studi islam adalah memahami Islam sebagai fenomena yang bmenyejarah dalam
sosial dan budaya. Sementara pendekatan antropologinya di lihat dari dinamika
perspektif individu-individu di dalam memahami ajaran islam. Perlu di fahami
ragam dan corak keislaman sesungguhnya tidak terlepas dari dinamika pemahaman
umat islam yang berbeda-beda tentang ajaran islam berdasarkan setting sosial
dan budaya yang melatarbelakangi sekaligus di hadapi oleh umat islam itu sendiri
4.
PENDEKATAN
HERMENEUTIK
Merupakan suatu pemahaman terhadap
pemahaman yang dilakukan oleh seseorang dengan menelaah proses asumsi-asumsi
yang berlaku dalam pemahaman tersebut, termasuk diantaranya konteks-konteks
yang melingkupi dan mempengaruhi proses tersebut.
5.
PENDEKATAN
FENOMENOLOGI
Apa yang disaksikan manusia secara
fenomenologis, sesungguhnya menunjukan bahwa fenomena atau sesuatu itu ada dan
tidak harus dibarengi prasangka-prasangka atau intervensi-intervensi manusia
terhadap sesuatu itu sendiri. Sebab sesuatu itu tadi mengungkapkan hakikat
dirinya sendiri. Dengan demikian, maka fenomena tersebut ada karena dirinya dan
bukan ada karena prasangka-prasangka manusia terhadapnya.
6.
PENDEKATAN ILMU-ILMU
KEALAMAN
Fakta menunjukan bahwa sains dan agama
adalah dua hal yang semakin memainkan peranan penting dalm kehidupan manusia.
Perkembangan sains di dunia modern tidak berarti menurunnya pengaruh agama dalam
kehidupan manusia.
Pendekatan pertama, agama dilandaskan pada
asumsi-asumsi keyakinan, sedangkan sains tidak mau menerima begitu saja segala
sesuatu sebagai benar.
Pendekatan kedua, banyak ilmuan atau teolog
tidak menemukan adanya pertentangan antara agama dan sains. Menurut mereka,
masing-masing adalah valid meskipun hanya dalam batas ruang lingkup
penyelidikan mereka sendiri yang sudah jelas.
Pendekatan ketiga, lebih mencoba menggapai
kejelasan suatu tahap guna mengupayakan suatu gambaran yang jelas dan padu
perihal pertautan antara sains dan agama.
Terahir pendekatan keempat, menegaskan bahwa
alam semesta ini adalah suatu totalitas yang terbatas, koheren, rasional, dan
tertata. Memberikan gambaran umum tentang segala sesuatu yang secara konsisten
mendorong pencarian ilmiah dan membebaskan ilmu pengetahuan itu dari
keterkaitan-keterkaitan pada ideologi-ideologi yang membelenggu.
Pengetahuan Tentang Islam
Ø
Rosululloh SAW merupakan
rujukan kebenaran dimasa hidupnya (uswatun khasanah)
Ø
Sepeninggal Rosulullohn SAW
muncul beragam Qiraat Al-Quran
Ø
Hadirnya mushaf ustmani
bermaksud menuliskan aq-quran yang dijadikan standar kaum muslimin
Ø
Contoh sahabat yang
memprotes mushaf ustmani : Abdulloh bin Mas’ub dan Ubay bin Ka’ab (konon
keduanya banyak melakukan perubahan dan penyisipan didalam teks al-quran)
Ø
Penulisan mushaf ustmani
tidak bermaksud menyeragamankan.
Ulumuddin
-
Ushul (pokok)
-
Furu’/Alat (bantu)
Nahwu, Shorof, Tajwid
‘Ulumul Ushul
1.
Ilmu Kalam => teologi,
isinya tentang identitas, Ketuhanan
2.
Ilmu Fiqh => Ilmu
tentang hukum fiqih
ð
Imam Maliki : mengikuti
sunnah yang ada di madinah (Nabi Muhammad SAW)
ð
Imam Hanifah : masyarakat
yang ideal yang didirikan secara rasional
ð
Imam Syafi’i : agama tidak
bisa dispekulasi, harus empiris (terbukti di lapangan)
Pedoman Imam Syafi’i yaitu :
·
Al-A’dah Muakkalimah
·
Qiyas
·
Al-Ikhtiyat
ð
Imam Hambali
·
Merupakan murid dari Imam
Syafi’i
·
Sangat cerdas, sudah diakui
oleh Imam Syafi’i
·
Tekstualis
3.
Ilmu Tasawuf
ð
Tokohnya yaitu Imam Ghazali
ð
Kebijaksanaanya tidak bisa
diajarkan, apalagi diwariskan
ð
Suluk : menapaki suatu
jalan
ð
Melihat dengan akal,
semakin jauh semakin tidak kelihatan
ð
Manusia menutup diri dari
ilmu yang dia miliki, hati menentukan tirai kehidupan disebut Kasaf
ð
Cara menentukan kebenaran
yaitu dengan Mutakallimun (akal) dan Filsafat (ayat)
ð
Kelemahannya yaitu hatinya
bersifat individual jadi sering menyalahkan korban
Kesadaran
Manusia ada 3 yaitu :
1. Naif
2. Magis/Mistic
3. Kritis
Naqdi
: menentukan kebenaran dengan mengenal metodologinya sehingga tau kelebihan
dan kekurangan
Ijtihadi
: menetukan kebenaran/penalaran dirinya (mempunyai alasan-alasan untuk
menjelaskan)
Taqliidi
: menentukan kebenaran bukan dari dirinya melainkan ditangan orang lain
Studi Islam
Secara etimologi Islam
dibagi menjadi 3 yaitu selamat (salimah),
damai (aslam), pasrah.
Pemikiran dalam Islam dibagi
menjadi 4 gelombang, yaitu :
1. Gelombang pengetahuan
Islam (belum ilmiah)
2. Ulumuddin/Ilmu tentang
Islam (dikembangkan oleh orang Islam untuk orang Islam
3. Orientalism (Ilmu tentang
keislaman yang dikembangkan oleh orang
luar Islam yang belum mengenal Islam, atau Ilmu tentang Islam untuk orang
kolonialisme yang bertujuan untuk membangun komunikasi antar peradaban)
4. Dirasah Islamiyah/Study
Islam/Islamic Study (Ilmu tentang keislaman yang dikaji dari kacamata ilmiah)
Ciri-cirinya :
a.
Rasional (masuk akal)
b.
Empiris (terbukti di
lapangan)
c.
Sistematis (mampu
dianalisis keilmuannya yaitu mencangkup objek material dan objek formal)
Sebelum adanya kepercayaan kepada
Tuhan, ada dua kepercayaan yang dahulu yakini yaitu :
1. Animisme : kepercayaan
terhadap sesuatu benda/alam yang tak bergerak
2. Dinamisme : kepercayaan
terhadap sesuatu yang hidup
Kepercayaan tersebut melarhirkan 2
agama yaitu agama hindu dan budha.
Dalam agama hindu mempercayai adanya
alam supranatural yang mereka personifikasikan sebagai kayangan, dan hindu
adalah agama yang tertib terhadap alam karena mereka takut kepada alam sehingga
mereka sangat tertib kepada alam, bahkan mereka mendewakan alam, karena
ketergantungan mereka terhadap alam.
Sedangkan dalam agama budha mereka
meyakini bahwa keragaman itu tidak ada, semua itu hanyalah siklus kehidupan
yang terus berputar yang disebut reinkarnasi atau daur ulang masa lalu dan mereka
meyakini adanya faham bahwa “isi itu kosong dan kosong itu isi”.
Langganan:
Postingan (Atom)